Minggu, 17 Februari 2008

ah senja kapan kau kembali

hangat sinarmu baru saja kurasakan
warnamu yang kuning pucat
ceritakan harapan-harapanmu di masa nanti
lalu kita bercengkerama
dan bicarakan tentang mimpi-mimpi yang terbuang

semburatmu peluk aku di kedalamannya
hangatnya sentuh aku dengan lembutnya
seakan tak mau kau lepaskan

namun
perlahan kau pun tenggelam dengan pasti
pergi buat sesaat tinggalkan yang termangu

dengan lambat kau lambaikan sisa jinggamu
hingga merasuk lembut ke dada
dan dengan pasti tlah menyusup sepi
tak dinyana tinggal gelap yang kau sisakan
ah senja kapan kau kembali

langit masih lukiskan lembayung
sisa jejak yang kau tinggalkan
betapa menusuk rasa rindu ini
tak sedetikpun kau tolehkan tanganmu

senyummu yang pahit tlah tinggalkan aku
di kegamangan pasir dan hitam karang
kau pun lalu pergi ke batas langit
ah senja kapan kau kembali

kini
tak mampu lagi kugapai baramu
tak sanggup lagi kukejar hangatmu
kau sisakan kenangan yang membiru
dan kau tinggalkan sepi yang sempurna untukku
ah senja kapan kau kembali

3 komentar:

ishtar mengatakan...

Hemm..semalam menghabiskan senja dan malam dengan hujan dan kabut..
menyikatnya tanpa sisa..

Anonim mengatakan...

aku mengisi komentar ini di kala senja...dengan sedikit emosi menyeruak di hatiku..

ordinaryangle mengatakan...

senja selalu datang
setelah kehangatan pagi hari datang

nice...linked!