Minggu, 13 April 2008

menanti kabar

kau yang berlayar menuju ufuk citamu
tlah titipkan pesan lewat ombak pada celah-celah karang
namun pasirku tak mampu terjemahkan buih pesanmu
hanya putih bercampur udara ditelan tumpukan kerang

memang aku tak pernah bayangkan kau kembali
bersama layarmu yang terkembang
bawa muatan; mutiara dan batu-batu putih
dan kubayangkan semua untukku

masih saja kau biarkan tubuhku dibelai angin
hingga di setiap desirnya
selalu kutanya tentangmu
tentang gelombang yang hanyutkanmu
tentang biru yang pernah kaujelajahi
tentang kayu yang pernah kausinggahi

tapi hanya lirihan sepi yang kudengar
dan gelisah ombak pada deburnya
dan kesedihan matahari di teriknya
dan keteguhan karang pada kikisannya

kau yang tlah berlayar mengejar ufuk asamu
tlah sematkan salam pada gelombang
yang tak pernah mampu kubaca biru gemuruhnya
biarlah pasir sendiri menepi menanti kabar pasti

Tidak ada komentar: